Sahabat BlogKu

like FB

Jangan Lupa Ninggalin komentar yah....!! Thank's

Sabtu, 31 Maret 2012

Pergi Saja

Berani kotor itu baik” atau “nggak kotor maka nggak belajar”, sebuah slogan salah satu deterjen. Maka saya benar2 belajar meskipun saya pasti akan digolongkan pada tipe pembelajar yang cukup lambat. Lalai dalam mencatat segala yang seharusnya terekam dalam nalar atau tersimpan dalam memori jangka panjang. Tapi paling tidak akhirnya saya belajar dan kemudian tersadar. Hanya sebuah pembenaran.

Pernah beberapa kali terjebak pada lubang yang kurang lebih sama. Mungkin benar saya menjadi tidak lebih baik dari keledai karena ternyata berulang kali terperosok pada lubang yang sama, lubang yang itu-itu saja.

Mengharap seseorang untuk bertahan dan tinggal, sementara dia sudah benar-benar ingin pergi adalah perbuatan yang memboroskan energi. Menguras emosi. Tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari sebentuk harapan yang hanya kita gelembungkan sendirian.


Mungkin akan membentuk sebuah gelembung utuh tapi tidak akan mampu menerbangkan suatu hubungan ke arah yang lebih baru. Dibutuhkan kerja sama dan pengertian dari dua belah pihak yang sama-sama ingin bertahan. Bukan tarik menarik antara ingin tinggal dan ingin beranjak meninggalkan.

Apa yang bisa diharapkan dari sebuah permintaan untuk tinggal, ketika yang diminta tinggal justru ingin berjalan sendirian? Tidak ada.

Kalaupun dia berpikir kembali tentang keinginannya untuk pergi dan kemudian memutuskan untuk bertahan, maka pasti ada motif  belas kasihan. Dan itu seperti memelihara bom waktu yang siap meledak kapan saja dengan kekuatan ledak yang dipupuki waktu. Saya “saksi hidupnya”, penghalusan dari kategori diri sebagai “korban”nya.

Tidak berusaha untuk membuatnya tinggal bukan berarti tidak berusaha. Kita pasti tahu kapasitas kita untuk berusaha sampai sejauh mana, dan ketika apa yang kita perjuangkan sudah di luar ambang batas kenormalan maka langkah yang terbaik adalah menyerah. Bertindak tidak egois dengan membiarkannya pergi sesuai dengan keinginannya. Mungkin kebahagiaan akan didapat ketika kita dan pasangan tidak lagi jalan beriringan. Siapa tahu.

Meminta seseorang tinggal patut dicoba ketika sebuah hubungan sudah di ujung perpisahan, tapi ketika yang diminta tinggal bersikeras untuk pergi maka biarkan dia bergi. Jangan mengiba, karena siapa tahu dengan memaksanya bertahan kita justru menghalanginya bertemu dengan kebahagiaan yang selama ini dia cari. Begitupun sebaliknya…..!! Cinta itu membebaskan dan tidak mengekang. Cinta tidak egois dengan memaksakan apa yang kita rasakan kepada seseorang yang merasa dirinya sudah hambar. Dan saya bersyukur sudah berkali-kali ditempa untuk tidak (lagi) egois.

#Sekedar catatan yang berserak dbawah bantal FBku....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...