Ada sesuatu yang ingin ku sampaikan padamu, tapi setelah kita wisuda yah….!!
Berawal dari sebaris kalimat yang pernah ku ucap kepadamu,
membuat semua hidupku menjadi seperti karang yang terus diterjang ombak,
menjadi seperti pohon yang terus diterpa badai, menjadi seperti ayunan parang
yang terus mengintai leherku. Aku terjatuh dalam kebimbangan tanpa ada penopang
yang ku harap mampu menyanggahku berdiri selama masa pencarianku. Akh,, aku
labil.
Tak peduli siapa yang salah dalam hal ini, yang pasti
setelah itu, kita seolah berada dalam keterpisahan oleh dinding tinggi yang
ujungnyapun tak bisa dterawang, apalagi bermaksud melewatinya. Pernah beberapa kali
aku mencoba mengumpulkan semua serpihan energi yang tercecer demi merobohkan
tembok itu, namun itu hanyalah pekerjaan sia-sia. Aku melayang dalam
kepasrahanku menerima keadaan ini, bagai sehelai daun yang terbang diterpa
angin. Tak jelas.
Entah aku yang terlalu sukar menyatakan keinginanku hingga
harus menunggu waktu yang lama, atau engkau yang super lebay menanggapi
perkataanku, yang pasti kita punya sumbangsih masing2 dalam menciptakan tembok
pemisah ini. Akh,,, andai ku tau seperti ini, tak mungkin ku keluarkan kata2
yang penuh makna ini. Tapi, tak harus menyesal karna semuanya telah terjadi.
Setelah terpisah sekian lama, mungkin lebih dari 3 tahun,
akhirnya alam berkonspirasi untuk mempertemukan kita, lagi. Dalam sebuah
kebersamaan tanpa ada pengganggu, tanpa ada pengusik, hanya kita. Hingga
akhirnya semua kengundahan yang terpendam sekian lama pun akhirnya pecah
mencair dalam sebuah guyonan yang khas, antara aku dan kamu.
Yah,,, kita hanya terjebak dalam sebuah kata “salahpaham”
itu saja, sahabat.
Aku telah menyatakan apa yang ingin aku katakan, yang telah
tertahan sejak dulu, tak ada kurang apa lagi lebih. Hanya itu, yang cukup kita
yang tau. Kemudian engkaupun mulai bercerita tentangmu, tentang dia dan yang
terjadi selama kita tidak bersama, sahabat. Begitu pula dengan ku.
Hidup memang indah, selalu dihiasi dengan liku-liku
perjalanan yang terkadang menyenangkan
juga menyedihkan, yang pasti aku sangat senang pernah memiliki sahabat
seperti kamu.
#Kata yang tertahan, kini telah terlepas. kita benar2 telah selesai... Namun engkau tetaplah SAHABATku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar