Namun, entah kenapa sepertinya saya merasa ada yang berbeda dalam Ramadhan kali ini. Yah,,, memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, lebih tepatnya sejak 3 tahun yang lalu. tak tau kenapa hati begitu terasa berbeda saat mendengar kedatangannya menjelang Ramadhan. Hingga kini, masih enggan kita saling menatap muka, sekedar saling menyapa.
Coba kau ingat lagi, ini adalah Ramadhan pertama kita tidak saling menyapa, bukan...? biasanya tidak seperti ini. lantas, sebenarnya apa yang kita hindari...? Perasaan saling menyakiti? Perbincangan mengenai hati? Atau justru yang kita hindari hanyalah serangkaian basa basi? entahlah, rasanya seperti sudah ditandatangani dalam hati kalau menghindar adalah jalan paling aman untuk diambil saat ini, entah sampai kapan.
Mungkin sampai nanti ketika kita sudah bisa berkompromi, ketika kita sudah bisa meraba hati sendiri dan menyadari bahwa menghindar bukanlah solusi. Aku bosan menghindar. Masalah diantara kita sudah lama selesai. Semua perasaan sudah enyah. Sudah tidak ada lagi cinta, tapi kenapa yang muncul justru benci. Sudah tidak ada lagi rasa, tapi kenapa kita masih saja menyimpan kecewa.
Ramadhan Telah tiba. Kenapa di Ramadhan yang penuh dengan keberkahan ini kita tidak duduk bersama. Berbicara. Bukan untuk mengungkit luka lama, tapi justru mengobati luka yang mungkin masih menganga. Menyelesaikan pertikaian yang seharusnya sejak dulu disudahi. Membuka lembaran baru tanpa lagi saling membenci .
Sini duduklah di dekatku. Kita berbicang, tidak perlu saling menggenggam tapi tidak perlu juga saling mendendam. Karna kita Tak Harus Seperti Ini.
*)Skedar Celoteh yang terselip di balik bantal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar