hingga ku rela bergelut cemas di ladang penantian
menanam kata-kata berbuah kecewa
kau terlalu banyak berselisih dengan waktu
mengobral janji pemicu
kau yang menantangnya
justru aku yang bertarung
menghindari sabetan pedang panjang pemotong harapan
hanya berperisai komitmen
sayangnya kau belum jua hadir saat kemenangan itu mampir
justru engkau datang saat hatiku terkapar
lelah menunggu.
Kini, sudah tak ada guna berebut sinar di gelap malam
Karna masih ada esok, ketika kokok ayam bersahut berebut rejeki
Kelak kita akan tahu, kepada siapa sang surya menerangi……
Tidak ada komentar:
Posting Komentar