Masih ingat tentang
puisiku,,,? Engkau penyelamatku dari kesepian yang sangat sepi, kesepian yang
mencekam. Dulu, kamu menyelamatkan hatiku dari keterpurukan tetapi sekarang
kamu mencabut nyawa hatiku kembali. Meski terlalu dini tetapi mungkin inilah
waktunya. Setiap hari aku selalu mencoba untuk menghidupkan perasaanku. Sejak
kepergianmu, pengkhianatanmu dan kesakitanku aku tidak lagi merasakan emosi
apapun selain yang ditimbulkan oleh kehidupan sehari-hari. Aku bisa merasa
sakit hati tetapi aku tidak benar-benar percaya bahwa aku bisa jatuh cinta
(lagi).
Ada sakit yang luar biasa saat
aku harus melepasmu untuk dia. Sakit yang akhirnya memaksaku untuk hilang.
Menghilang dari hidupmu. Maaf, jika aku memutuskan semua hal yang berkaitan
dengan ku dan dengamu, tentang kita. Ketahuilah, aku menghilang bukan karena
sudah melupakan sepenuh hati tetapi mungkin inilah pengorbanan terakhirku
untukmu agar kamu bisa meraih kebahagiaan yang selama ini kamu nanti, yang
tidak kamu dapatkan dariku.
Kenyataan ini memang
menjadi beban tetapi aku tahu, aku harus terus maju, melanjutkan kehidupan dan
membangun dunia untuk hatiku lagi. Aku selalu berusaha. Jalanilah hidupmu dengan baik dan berbahagialah, aku
selalu memikirkan kebahagiaanmu untuk setidaknya mengurangi ketidakbahagiaanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar