Oleh :
Syahrul Ramadhan, Rahayu Fahmi dan Ayip Miftahuddin
Alat pengempa ini ditujukan untuk skala rumah tangga. Hal ini bertujuan agar setiap rumah tangga mampu memanfaatkan limbah biomassa sebagai sumber energy terbarukan, terutama arang sekam.
Mekanisme kerja alat menggunakan prinsip kerja dongkrak dengan memanfaatkan kedua sisi penekannya, sehingga jumlah cetakannya menjadi lebih banyak dari pada pengempa sebelumnya
Bahan bakar yangh digunakan serbagai briket adalah daun jati kering. Bahan baku ini cukup banyak ditemukan di daerah jawa. Karena hamper 11 persen luas pulau jawa terdiri dari hutan jati.
Keterangan :
1. Poros dengan 2 arah ulir
2. Rahang dongkrak
3. Batang penekan
4. Cetakan briket (dari kaleng susu bekas, dari ruas bambu)
5. Kerangka
6. Engkol
7. Plat penahan
Adapun kelebihan dari alat ini adalah :
1. Energi penggerak minimum
2. Kapasitas pengempa besar (dihasilkn 14 briket sekali putaran)
3. Bahan mudah dikembangkan dan mudah didapatkan
4. Sederhana
Prinsip kerja dari alat pengempa briket daun jati skala rumah tangga adalah :
a. Menumbuk daun jati kering hingga halus kemudian mengayaknya memakai ayakan.
b. Mencampur hasil ayakan daun jati dengan lem kanji sebagai pereket dan menambah air dengan perbandingan 3:1:1.
c. memasukan bahan (hasil campuran antara daun jati, lem kanji dan air) kedalam cetakan
d. Memutar engkol searah jarum jam hingga maksimal
e. Diamkan beberapa saat
f. memutar kembali engkol berlawanan dengan arah jarum jam
g. mengeluarkan briket dari dalam cetakan
Menjemur adonan yang telah dicetak dibawah terik matahari untuk mengurangi kadar air dalam briket. Penjemuran biasanya memakan waktu 1-2 hari. Hal ini tergantung pada kondisi cuaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar