Oleh: Syahrul Ramadhan dan Yuli Estrian
Limbah cair tahu yang sering terbuang sia-sia ternyata dapat dimanfaatkan sebagai biogas pengganti energi primer. Dilihat dari segi finansial dan lingkungan hal ini sangat menguntungkan bagi IKM, khususnya sentra industri tahu. Fenomena unik ini dapat kita lihat di Dusun Gunung Saren Kidul Kecamatan Srandakan Bantul dan mengundang perhatian penulis untuk mengkaji secara ilmiah pemannfaatn biogas limbah cair tahu sebagai upaya mitigasi pemanasan global mengingat, diperkirakan 1 ton limbah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Begitupun dengan kotoran ternak yang begitu banyak ditemukan didaerah lereng merapi desa cangkringan sleman. Sektor ini memberikan kontribusi terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca dengan menyumbang emisi gas rumah kaca sebesar 8.05 % dari total gas rumah kaca yang diemisikan ke atmosfer.
Tulisan ini menggunakan metode penulisan deskriptif yang bertujuan: pertama, untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah cair tahu dan kotoran ternak menjadi biogas sebagai energi alternatif pengganti BBM. Kedua, untuk mengetahui prospek pemanfaatan biogas limbah cair tahu dan kotoran ternak sebagai upaya untuk mereduksi pencemaran lingkungan dan mitigasi pemanasan global. Data dalam penulisan diperoleh dari interview terhadap informan, library research (pustaka)¸ dan dokumentasi.
Simpulan dalam penulisan ini, antara lain adalah Cara pemanfaatan limbah cair tahu menjadi biogas sebagai upaya perwujudan sentra industri tahu mandiri energi adalah penggunaan limbah cair dari proses pembuatan tahu yang sudah tidak terpakai yang dialirkan ke pipa-pipa khusus menuju kolam biogas yang akan diproses kembali oleh bakteri untuk menjadi energy alternatif. Sedangkan cara pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas adalah mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada bak penampung sementara kemudian Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan setelah itu Melakukan penambahan starter sebanyak 1 liter selanjutnya membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2, Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Untuk menghemat biaya penulis memberikan solusi yaitu dengan mengganti bahan pembuatan digester yang dari beton diganti dengan plastik dengan ketebalan 3 cm
Prospek pemanfaatan biogas akan semakin mengalami pencerahan dan juga keberhasilan karena masyarakat telah mengakui manfaat dari penggunaan biogas ini. Semangat para pengrajin atau pembuat tahu serta para peternak untuk memakai biogas yang sangat bermanfaat ini, akan semakin membuat keberhasilan dalam penggunaan biogas ini dalam mewujudkan energy mandiri yang ramah lingkungan. Masyarakat tidak hanya merasakan manfaat secara finasial namun secara ekologis, karna pemanfaatan limbah cair tahu dan kotoran hewan menjadi biogas ini juga turut berperan dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Pemanfaatan limbah cair tahu dan kotoran ternak menjadi biogas merupakan potensi daerah yang perlu dikembangkan demi tercapainya kemandirian energy dan mengurangi pemanasan global. Karna, gas methan yang dihasilkan oleh penggunaan BBM adalah salah satu gas yang bertanggungjawab terhadap pemanasan global dan perusakan ozon. Sehingga, dengan mengalihkan penggunaan BBM ke biogas, maka pemanasan globalpun bisa dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar