Sahabat BlogKu

like FB

Jangan Lupa Ninggalin komentar yah....!! Thank's

Minggu, 02 Januari 2011

SEGALANYA UNTUKMU

Hari ini angin rindu datang berhembus, menggugurkan daun-daun yang sudah menguning. Titik air di ujung daunnya pun akhirnya terjatuh setelah sekuat tenaga ia bertahan untuk tidak pecah. Tapi ternyata semua ada batasnya. Tak ada yang abadi. Begitu juga dengan rindu ini. Tak akan lama bertahan sembunyi dalam lubuk hati.

Dunia seperti berputar kembali, menayangkan rekaman saat-saat aku bersamanya. Masa dimana sangat aku rasakan sayang dan perhatiannya, yang terus menerus mengalir seolah tak kenal muara. Pelukannya saat aku butuh kehangatan, suara bijaknya saat hati ini dilanda kegundahan. Dengan sepenuh hati dia selalu mengorbankan segalanya termasuk tenaganya walau lelah tak pernah lepas dari dirinya.


Langit hari ini masih cerah. nuansanyapun sangat sangat teduh, maklum karna hari pertama puasa jadi mungkin pada menjaga kondisi tubuh, tak ada yang berani beraktifitas terlalu berat. kondisi inipun seakan kembali mencerahkan fikiran-fikiran yang kalut terhadap berbagai persoalan dunia. Dan bagiku, membawa kembali pada keindahan dan kehangatan saat-saat bersamanya, hingga rindu yang terbendung pecah seketika.duh, kali ini harus merelakan diri hari pertama puasa berada jauh dari family, tapi ku yakin Allah selalu bersamaku.....

Teringat pada suatu senja, ketika aku akan memulai hidup tanpa ada seseorang yang dekat di sisiku. Hari itu, adalah hari terakhir aku bersama dengannya sebelum kami berpisah. Pesan dan nasehat pun mengalir dengan suaranya yang tetap lembut namun sungguh bijak. Sampai akhirnya detik itu datang juga, saat ku rengkuh tangan lembutnya, kemudian mengecup tangan nya, dia membalasnya dengan mengusapkan tangannya dikepalaku, tanda bahwa rasa sayangnya melebihi kekhawatirannya meninggalkanku sendiri. Kalimat singkat penuh makna pun terucap darinya, "Aina bengke ta rasa dou anak ya... cahapu sambea ra ngaji". Sungguh dalam ku rasakan deburan cinta sekaligus harapannya yang kuat dan tulus bagi diriku. Membuat air mata ini ingin segera menumpahkan segala yang dipunya. Tapi itu tak kulakukan di depannya. Aku harus tunjukkan bahwa aku baik-baik saja. Cukup pada Allah sajalah dia menitipkan aku. Tak ingin mengganggu konsentrasinya karena aku.

Ya Rahman, ternyata cinta begitu dekat denganku. Kasih dan pengorbanannya untukku takkan pernah bisa kubalas meski dengan tetesan darah dan airmata. Segala yang aku miliki dalam hidup ini, materi yang aku punya atau kehidupan yang aku miliki, pun tak kan bisa membalas apa yang pernah dia lakukan untukku. Usapan tangannya, pelukan hangatnya, suara lembutnya, solusi dan pelajaran hidup serta sikapnya yang bijak, tak akan pernah tergantikan dengan seluruh yang ada di langit dan bumi ini.

Maka nikmat-Mu yang manakah yang aku dustakan, Ya Rabb?

Melaluinya lah aku ada. Dengannya aku bisa menikmati indah dunia-Mu. Dengannya aku menemukan diriku. Dengannya aku merasa punya arti dalam hidup ini. Dengannya aku bisa mengenal-Mu. Dan dengannya pula lah aku terbiasa membaca surat cinta-Mu.
Saat ini, ku rela bersusah payah mengejar cita-cita yang menjadi impianku sekaligus yang menjadi impian nya. Tak ingin sedikit pun ku torehkan segurat kecewa di hatinya. Karena yang ku tahu, aku adalah harapannya. Aku ingin dia bangga. Bukan melihat diriku melainkan melihat ikhtiarnya yang begitu panjang selama hidupnya sejak aku ada.

Allah.....
Melalui doa-doa ku,
Tolong sampaikan sejuta sayangku untuk nya
Dan ku trus berjanji
Tak kan ku khianati pintanya'

Aku ingin melengkapi lukisan hidupnya, menjadi lukisan yang begitu sempurna. Meski dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan yang dia miliki, Bapak... bagaimanapun aku tetap bangga padamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...